Konsep dan transaksi mata uang asing

Konsep dan Transaksi Mata Uang Asing.


Pembelian yang Dinyatakan dalam Mata Uang Asing 

Sebuah perusahaan PT Abdi Nusantara di Indonesia membeli barang dagangan dari PT Samaraya di Malaysia pada tanggal l Desember 20X8 sebesar 10.000 ringgit dengan kurs Rp 770. PT Abdi Nusantara melakukan tutup buku pada tanggal 31 Desember 20X8 pada saat kurs Rp 765 dan melunasi utangnya pada tanggal 30 Januari 20X9 dengan kurs Rp 775. Transaksi tersebut dicatat oleh PT Abdi Nusantara sebagai berikut: 

1 Desember 20X8

Persediaan                         Rp 7.700.000 

Utang usaha (mua)                         Rp 7.700.000

(mencatat pembelian barang dagangan dari 

PT Samaraya = 10.000 ringgit x kurs Rp 770) 

31 Desember 20X8 

Utang usaha (mua)                     Rp 50.000 

Keuntungan pertukaran mata uang asing             Rp 50.000 

(untuk menyesuaikan utang usaha dengan kurs 

pada akhir tahun = 10.000 ringgit x (Rp 770 - Rp 765) 

 

30 Januari 20X9 

Utang usaha (mua)                    Rp 7.650.000 

Kerugian pertukaran mata uang asing                      100.000 

Bank                                  Rp 7.750.000 

(untuk mencatat pembayaran utang usaha kepada 

PT Samaraya = 10 ringgit x kurs Rp 775) 

Penjualan yang Dinyatakan dalam Mata Uang Asing 

Sebuah perusahaan  PT Abdi Nusantara di Indonesia menjual barang dagangan dari PT Samaraya di Malaysia pada tanggal 16 Desember 20X8 sebesar 20.000 ringgit, dengan kurs Rp 760. PT Abdi Nusantara melakukan tutup buku pada tanggal 31 Desember 20X8 pada saat kurs Rp 765. PT Samaraya melunasi utangnya pada tanggal 15 Januari 20X9 dengan kurs Rp 770. PT Abdi Nusantara mengkonversi ringgit tersebut ke rupiah pada tanggal 20 Januari 20X9 pada kurs Rp 772,5. Transaksi tersebut dicatat oleh PT Abdi Nusantara sbb. 

16 Desember 20X8         

Piutang usaha (mua)                     Rp 15.200.000  

Penjualan                             Rp 15.200.000 

(mencatat penjualan barang dagangan kepada 

PT Samaraya = 20.000 ringgit x kurs Rp 760) 

 

31 Desember 20X8 

Piutang usaha (mua)                     Rp 100.000 

Keuntungan pertukaran mata uang asing             Rp 100.000 

(untuk menyesuaikan piutang usaha dengan kurs 

pada akhir tahun = 20.000 ringgit x (Rp 650 - Rp 760) 

 

15 Januari 20X9 

Bank                         Rp 15.400.000 

Piutang usaha                             Rp15.300.000 

Keuntungan pertukaran mata uang asing                       100.000

(untuk pelunasan utang oleh PT Samaraya 

(20.000 ringit x Rp 770 dan mengakui keuntungan 

dari pertukaran mata uang untuk tahun 20X9 

= 20.000 ringgit x (Rp 770 - Rp 765) 

 

20 Januari 20X9 

Bank                         Rp 15.450.000 

Keuntungan pertukaran mata uang asing              Rp 50.000 

Bank (mua)                             15.400.000 

(untuk mengkonversikan 20.000 ringgit 

menjadi rupiah (20.000 ringgit x Rp 772,5) 

 

Hedging Atas Investasi Aset Bersih di Luar Negeri 

Untuk mengilustrasikan hedging dari sebuah entitas di luar negeri, diberikan contoh bahwa PT Mitra Saudara di Indonesia, memiliki 40% investasi modal pada perusahaan di Swis Bennet Ltd., yang dibelinya ketika nilai buku sama dengan nilai pasar. Mata uang fungsional Bennet adalah Franc Swis. Aset maupun liabilitas dari investasi ini dilindungi (di-hedging), namun aset bersih (aset dikurangi liabilitas) yang dilaporkan terpengaruh (tidak di-hedging) oleh risiko fluktuasi kurs. 

Saldo investasi PT Mitra Saudara dalam pembukuan Bennet pada tanggal 3 Desember 20X2 sebesar Rp 1.280.000.000 atau setara 40% aset bersih Bennet sebesar 2.000.000 Franc dikalikan kurs akhir tahun Rp 1.600. Pada tanggal tersebut PT Mitra Saudara tidak memiliki saldo penyesuaian penjabaran relatif terhadap investasinya di Bennet. Untuk bisa melindungi investasi barunya di Bennet, PT Mitra Saudara meminjam 800.000 Franc untuk satu tahun dengan bunga 12% pada tanggal 1 Januari 20X3 dengan kurs Rp 1.600. Pinjaman ini dinyatakan dalam Franc dengan bunga dan angsuran akan dibayarkan tanggal 1 Januari 20X4. Catatan yang dibuat oleh PT Mitra Saudara sebagai berikut: 

1 Januari 20X3 

Bank                         Rp 1.280.000.000

Utang (mua)                             Rp 1.280.000.000 

(untuk mencatat pinjaman yang dinyatakan 

dalam Franc Swis = 800.000 Franc x Rp 1.600) 

 

Pada tanggal 1 November 20X3 Bennet mengumumkan dan membayarkan deviden sebesar 100.000 Franc. PT Mitra Saudara mencatat penerimaan devidennya pada kurs Rp 1.750 yang berlaku hari itu. Transaksi ini dijurnal sebagai berikut: 

 

1 November 20X3 

Bank                         Rp 70.000.000 

Investasi pada Bennet                     Rp 70.000.000 

(untuk mencatat penerimaan deviden dari Bennet 

= 100.000 Franc x 40% x Rp 1.750) 

 

Tahun 20X3 Bennet melaporkan keuntungan 400.000 Franc. Kurs rata-rata selama tahun 20X3 sebesar Rp 1.700, sedangkan kurs per 31 Desember 20X3 sebesar Rp 1.800. Perubahan dalam aset bersih Bennet dihitung sebagai berikut: 

 

Keterangan

Franc Swiss

Rupiah

Aset bersih, 1 Jan.20X3

2.000.000

x Rp 1600 

  3.200.000.000

Pendapatan Bersih

400.000

x Rp 1700

    680.000.000

Pembayaran Deviden

(100.000)

x Rp 1750

  (175.000.000)

Penyesuaian modal-perubahan

---- 

---- 

435.000.000

Aset bersih, 31 Des.20X3

2.300.000

x Rp 1800

4.140.000.000

 

PT Mitra Saudara membuat jurnal pada tanggal 31 Desember 20X3 untuk mencatat bagiannya dalam pendapatan Bennet sebagai berikut: 

31 Desember 20X3 

Investasi pada Bennet                    Rp 446.000.000 

Pendapatan dari Bennet                     Rp 272.000.000 Penyesuaian modal dari penjabaran                           174.000.000 

(untuk kepemilikan 40% dari pendapatan Bennet =

400.000 Franc x kurs rata-rata Rp 1.700 dan untuk mencatat 

kepemilikan 40% dari penyesuaian translasi = Rp 435.000 x 40%) 

PT Mitra Saudara juga menyesuaikan pinjaman dan investasi modal dengan kurs per 31 Desember 20X3 dan mengakui bunga atas pinjaman tersebut. PT Mitra Saudara mencatatnya sebagai berikut: 

Penyesuaian modal dari penjabaran         Rp 160.000.000 

Utang                                 Rp 160.000.000 

(untuk menyesuaikan utang yang dinyatakan dalam 

Franc Swis terhadap kurs yang berlaku pada akhir 

tahun = 800.000 Franc x (Rp 1.800 - Rp 1.600) 

 

Beban bunga                         Rp 163.200.000 

Kerugian pertukaran mata uang                     9.600.000 

Utang bunga                             Rp 172.800.000 

(untuk mencatat beban bunga (pada kurs rata-rata) 

dan mengakui utang bunga yang dinyatakan dalam

Franc pada kurs akhir tahun, dihitung sebagai berikut:  

 

Utang bunga

        =  800.000 Franc x bunga 12% x 1 tahun x Rp 1.800    Rp 172.800.000

    Beban bunga

        =  800.000 Franc x bunga 12% x 1 tahun x Rp 1.700          162.200.000

Kerugian pertukaran mata uang                              9.600.000




Pada tanggal 1 Januari 20X4 PT Mitra Saudara membayar pinjaman beserta bunga pada kurs Rp 1.800 sebagai berikut:

   

Utang bunga (mua)                     Rp 172.800.000

    Utang (mua)                          1.440.000.000

        Bank                                 Rp 1.612.800.000

    (untuk mencatat pembayaran utang beserta

bunganya dinyatakan dalam Franc dengan

kurs Rp 1.800)

Baca Juga:

Post a Comment

0 Comments