Materi Pengantar Akuntansi 1 & 2 dan contoh khasusnya

📚 Materi Pengantar Akuntansi 1 (Perusahaan Jasa)

Materi ini berfokus pada konsep dasar dan siklus akuntansi untuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

Topik Utama

Rincian Materi

Konsep Dasar Akuntansi

Pengertian dan bidang-bidang akuntansi (keuangan, manajemen, perpajakan, dll.). Tujuan dan manfaat informasi akuntansi bagi pihak internal maupun eksternal. Etika profesi akuntansi.

Persamaan Dasar Akuntansi

Konsep Harta (Aset) = Utang (Liabilitas) + Modal (Ekuitas). Analisis transaksi bisnis dan dampaknya terhadap komponen persamaan dasar akuntansi.

Akun dan Siklus Akuntansi

Pengertian akun dan kode akun (chart of accounts). Aturan debet dan kredit serta saldo normal akun. Siklus akuntansi secara umum: dari transaksi hingga laporan keuangan.

Proses Pencatatan (Jurnal Umum & Buku Besar)

Pencatatan transaksi ke dalam Jurnal Umum menggunakan sistem berpasangan (double-entry bookkeeping). Posting (pemindahan) jurnal ke Buku Besar (ledger).

Neraca Saldo dan Penyesuaian

Penyusunan Neraca Saldo (Trial Balance). Jurnal Penyesuaian (Adjusting Entries) untuk mencatat transaksi yang belum diakui di akhir periode (misalnya, beban dibayar di muka, pendapatan diterima di muka, penyusutan aset tetap, dan pemakaian perlengkapan).

Neraca Lajur dan Laporan Keuangan

Penyusunan Neraca Lajur (Worksheet) sebagai alat bantu. Penyusunan Laporan Keuangan utama: Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal/Ekuitas, dan Laporan Posisi Keuangan (Neraca).

Penutupan dan Pembalikan

Jurnal Penutup (Closing Entries) untuk menutup akun-akun nominal (pendapatan dan beban) ke Modal/Ikhtisar Laba Rugi. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan. Opsional: Jurnal Pembalik (Reversing Entries).

📝 Contoh Kasus Pengantar Akuntansi 1 (Perusahaan Jasa)

Kasus: Tuan Budi mendirikan perusahaan jasa konsultan IT "Budi Tech" pada bulan Januari 2024.

Tanggal

Transaksi

Analisis & Jurnal

1 Jan

Tuan Budi menyetor uang tunai Rp 50.000.000 sebagai modal awal.

Aset (Kas) meningkat dan Modal meningkat. Jurnal: Dr. Kas Rp50.000.000, Cr. Modal Budi Rp50.000.000.

5 Jan

Membeli peralatan kantor seharga Rp 15.000.000 secara kredit.

Aset (Peralatan) meningkat dan Utang Usaha meningkat. Jurnal: Dr. Peralatan Rp15.000.000, Cr. Utang Usaha Rp15.000.000.

10 Jan

Menerima kas Rp 7.000.000 atas jasa konsultasi yang telah diselesaikan.

Aset (Kas) meningkat dan Pendapatan Jasa meningkat. Jurnal: Dr. Kas Rp7.000.000, Cr. Pendapatan Jasa Rp7.000.000.

31 Jan (Penyesuaian)

Taksiran penyusutan peralatan bulan Januari adalah Rp 500.000.

Beban Penyusutan meningkat dan Akumulasi Penyusutan meningkat. Jurnal: Dr. Beban Penyusutan Peralatan Rp500.000, Cr. Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp500.000.

31 Jan (Pelaporan)

Saldo akhir Kas: Rp 46.500.000. Saldo akhir Modal: Rp 56.500.000.

Hasilnya akan tercermin di Laporan Posisi Keuangan: Total Aset (termasuk kas, piutang, dan peralatan) akan sama dengan Total Liabilitas (Utang Usaha) + Total Ekuitas (Modal Akhir).


📦 Materi Pengantar Akuntansi 2 (Perusahaan Dagang & Konsep Lanjutan)

Materi ini melanjutkan dengan membahas siklus akuntansi pada perusahaan dagang yang memiliki kekhasan pada pencatatan persediaan, serta konsep akuntansi yang lebih kompleks seperti aset, liabilitas, dan ekuitas.

Topik Utama

Rincian Materi

Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus operasi perusahaan dagang. Perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Akun-akun khusus seperti Pembelian, Penjualan, Retur, Potongan Tunai, dan Beban Angkut.

Pencatatan Persediaan

Sistem pencatatan persediaan: Periodik (Periodic) dan Perpetual (Perpetual). Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) di akhir periode.

Jurnal Khusus

Penggunaan Jurnal Khusus (Jurnal Penjualan, Pembelian, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas) untuk efisiensi pencatatan transaksi yang berulang.

Pengantar Aset

Akuntansi untuk Kas (rekonsiliasi bank, kas kecil) dan Piutang Usaha (pengakuan, pengukuran, metode penghapusan piutang tak tertagih).

Aset Tetap dan Tidak Berwujud

Akuntansi untuk Aset Tetap (perolehan, penyusutan menggunakan berbagai metode: garis lurus, saldo menurun ganda) dan Aset Tidak Berwujud (amortisasi).

Pengantar Liabilitas dan Ekuitas

Akuntansi untuk Liabilitas Jangka Pendek (utang usaha, utang wesel, utang gaji). Pengantar Ekuitas Perusahaan Perseroan (saham, laba ditahan, dividen).

📝 Contoh Kasus Pengantar Akuntansi 2 (Perusahaan Dagang)

Kasus: Toko Elektronik "Mega Jaya" mencatat transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan.

Tanggal

Transaksi

Analisis & Jurnal (Sistem Perpetual)

3 Mei

Membeli 10 TV Rp2.000.000 secara kredit dari PT Sinar. Syarat: 2/10, n/30.

Aset (Persediaan Barang Dagangan) meningkat dan Utang Usaha meningkat. Jurnal: Dr. Persediaan Barang Dagangan Rp20.000.000, Cr. Utang Usaha Rp20.000.000.

8 Mei

Membayar lunas utang kepada PT Sinar.

Mengambil potongan tunai 2% karena bayar dalam 10 hari. Pembayaran: Rp20.000.000 x (100% - 2%) = Rp19.600.000. Jurnal: Dr. Utang Usaha Rp20.000.000, Cr. Kas Rp19.600.000, Cr. Persediaan Barang Dagangan (Potongan) Rp400.000.

15 Mei

Menjual 5 TV Rp3.000.000 secara tunai. (HPP 5 TV : 5 x Rp2.000.000 = Rp10.000.000).

Dua jurnal diperlukan: (1) Mencatat Penjualan & (2) Mencatat HPP. (1) Dr. Kas Rp15.000.000, Cr. Penjualan Rp15.000.000. (2) Dr. Harga Pokok Penjualan Rp10.000.000, Cr. Persediaan Barang Dagangan Rp10.000.000.

Contoh Kasus: Jurnal Penyesuaian (Aset Tetap)

Sebuah truk dibeli seharga Rp 150.000.000 pada 1 Januari 2024. Masa manfaat 5 tahun, nilai sisa Rp 30.000.000. Menggunakan metode garis lurus.

  • Beban Penyusutan Tahunan:

Harga Perolehan - Nilai Sisa =

Masa Manfaat

Rp. 150.000.000 - Rp. 30.000.000 =

5 tahun

Rp. 24.000.000

  • Jurnal Penyesuaian (31 Des 2024):
    • Dr. Beban Penyusutan Truk Rp 24.000.000
    • Cr. Akumulasi Penyusutan Truk Rp 24.000.000

1. Contoh Kasus Mendalam: Persamaan Dasar Akuntansi (Pengantar Akuntansi 1) ⚖️

Kasus: Salon Kecantikan "Cahaya"

Ny. Rina membuka usaha Salon Cahaya pada bulan Mei 2024. Berikut adalah transaksi yang terjadi:

Tgl

Transaksi

1 Mei

Ny. Rina menyetor uang tunai sebesar Rp 30.000.000 dan peralatan salon senilai Rp 10.000.000 sebagai modal awal.

3 Mei

Membayar sewa gedung untuk 1 tahun ke depan sebesar Rp 6.000.000.

5 Mei

Membeli perlengkapan salon (shampo, cat rambut, dll.) senilai Rp 3.000.000 secara kredit.

10 Mei

Menerima pembayaran tunai atas jasa potong rambut dan creambath sebesar Rp 4.500.000.

15 Mei

Menyelesaikan jasa rias pengantin senilai Rp 8.000.000. Pembayaran akan diterima bulan depan.

20 Mei

Membayar sebagian utang atas pembelian perlengkapan tanggal 5 Mei sebesar Rp 1.500.000.

31 Mei

Membayar gaji karyawan untuk bulan Mei sebesar Rp 2.500.000.

31 Mei

Ny. Rina mengambil uang tunai untuk keperluan pribadinya (Prive) sebesar Rp 1.000.000.

Pembahasan: Analisis Transaksi dalam Persamaan Dasar Akuntansi (PDA)

Tgl

HARTA (ASET)

=

LIABILITAS (UTANG)

+

EKUITAS (MODAL)

Keterangan

Kas

Piutang

Perlengkapan

Sewa DDM

Peralatan

Utang Usaha

Saldo Awal

0

0

0

0

0

0

1 Mei

+30.000.000

+10.000.000

3 Mei

-6.000.000

+6.000.000

5 Mei

+3.000.000

+3.000.000

10 Mei

+4.500.000

15 Mei

+8.000.000

20 Mei

-1.500.000

-1.500.000

31 Mei

-2.500.000

31 Mei

-1.000.000

SALDO AKHIR

23.500.000

8.000.000

3.000.000

6.000.000

10.000.000

1.500.000

TOTAL HARTA

50.500.000

TOTAL LIABILITAS + EKUITAS

50.500.000

(Liabilitas)

Kesimpulan: Persamaan Dasar Akuntansi tetap seimbang (Rp 50.500.000 = Rp 1.500.000 + Rp 49.000.000).


2. Contoh Kasus Mendalam: Jurnal Khusus dan HPP (Pengantar Akuntansi 2) 🛒

Materi ini berfokus pada perusahaan dagang dan penggunaan sistem periodik atau perpetual untuk persediaan. Di sini kita akan menggunakan sistem Perpetual dan Jurnal Khusus (untuk efisiensi pencatatan).

Kasus: Toko Grosir Pakaian "Fashion Kita"

Toko Fashion Kita menggunakan sistem perpetual untuk mencatat persediaan. Berikut adalah sebagian transaksi di bulan Oktober 2024:

Tgl

Transaksi

2 Okt

Menjual barang dagangan secara kredit kepada Toko A seharga Rp 10.000.000. HPP barang tersebut adalah Rp 7.000.000. Syarat 2/10, n/30.

5 Okt

Membeli barang dagangan secara kredit dari PT Tekstil senilai Rp 15.000.000. Syarat 3/10, n/30. Beban angkut (FOB Shipping Point) dibayar tunai Rp 500.000.

8 Okt

Toko A mengembalikan (retur) barang yang dibeli tanggal 2 Okt senilai Rp 1.000.000 (HPP barang yang diretur Rp 700.000).

12 Okt

Menerima pelunasan piutang dari Toko A atas transaksi tanggal 2 Okt (setelah retur).

15 Okt

Membayar lunas utang kepada PT Tekstil atas transaksi tanggal 5 Okt.

Pembahasan: Analisis Transaksi dalam Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

Karena ada transaksi yang berulang (penjualan, pembelian, kas masuk, kas keluar), perusahaan dagang sering menggunakan Jurnal Khusus (JK).

A. Transaksi 2, 8, dan 12 Oktober (Piutang dan Pelunasan)

Tanggal

Akun

Debet (Dr)

Kredit (Cr)

2 Okt

Piutang Usaha

10.000.000

(JK Penjualan)

Penjualan

10.000.000

HPP

7.000.000

Persediaan Barang Dagangan

7.000.000

8 Okt

Retur Penjualan

1.000.000

(JK Umum)

Piutang Usaha

1.000.000

Persediaan Barang Dagangan

700.000

HPP

700.000

12 Okt

Perhitungan Pelunasan Toko A:

Piutang Awal (2 Okt)

10.000.000

Dikurangi Retur (8 Okt)

(1.000.000)

Sisa Piutang

9.000.000

Potongan Tunai (2% dari Rp 9.000.000)

180.000

Kas Diterima

8.820.000

(JK Penerimaan Kas)

Kas

8.820.000

Potongan Penjualan

180.000

Piutang Usaha

9.000.000

B. Transaksi 5 dan 15 Oktober (Utang dan Pembelian)

Tanggal

Akun

Debet (Dr)

Kredit (Cr)

5 Okt

Persediaan Barang Dagangan

15.000.000

(JK Pembelian)

Utang Usaha

15.000.000

Mencatat Beban Angkut (FOB Shipping Point)

(JK Pengeluaran Kas)

Persediaan Barang Dagangan

500.000

Kas

500.000

15 Okt

Perhitungan Pelunasan PT Tekstil:

Utang Awal (5 Okt)

15.000.000

Potongan Tunai (3% dari Rp 15.000.000)

(450.000)

Kas Dibayarkan

14.550.000

(JK Pengeluaran Kas)

Utang Usaha

15.000.000

Kas

14.550.000

Persediaan Barang Dagangan (Potongan)

450.000


Dampak Pada Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Laba Kotor

Dengan sistem Perpetual, HPP dan Persediaan langsung di-update setiap kali ada transaksi.

1. Perhitungan Laba Kotor dari Penjualan 2 Oktober:

Keterangan

Jumlah

Penjualan Kotor (2 Okt)

Rp 10.000.000

Dikurangi Retur Penjualan (8 Okt)

(Rp 1.000.000)

Dikurangi Potongan Penjualan (12 Okt)

(Rp 180.000)

Penjualan Bersih

Rp 8.820.000

Dikurangi HPP Bersih (Rp 7.000.000 - Rp 700.000)

(Rp 6.300.000)

Laba Kotor

Rp 2.520.000

2. Perhitungan Saldo Akhir Persediaan (sebelum transaksi lain):

Keterangan

Jumlah

Pembelian (5 Okt)

Rp 15.000.000

Ditambah Beban Angkut (5 Okt)

Rp 500.000

Dikurangi Potongan Pembelian (15 Okt)

(Rp 450.000)

Harga Perolehan Bersih

Rp 15.050.000

Dikurangi HPP Penjualan Bersih

(Rp 6.300.000)

Kenaikan Saldo Persediaan

Rp 8.750.000

 


1. Soal dan Jawaban Pengantar Akuntansi 1 (Siklus Akuntansi Jasa)

Soal: Bengkel "Otomotif Prima"

Bengkel "Otomotif Prima" memulai operasi pada Januari 2024. Berikut adalah saldo akun setelah satu bulan berjalan (semua saldo normal) per 31 Januari 2024, sebelum penyesuaian:

No. Akun

Nama Akun

Saldo (Rp)

101

Kas

28.000.000

112

Piutang Usaha

5.000.000

126

Perlengkapan Bengkel

4.000.000

131

Sewa Dibayar di Muka

3.600.000

171

Peralatan Bengkel

18.000.000

201

Utang Usaha

2.500.000

301

Modal, Tuan Dani

45.000.000

401

Pendapatan Jasa

15.000.000

501

Beban Gaji

3.000.000

502

Beban Iklan

900.000

Data Penyesuaian per 31 Januari 2024:

  1. Berdasarkan hasil perhitungan fisik, sisa Perlengkapan Bengkel per 31 Januari adalah Rp 1.500.000.
  2. Sewa Dibayar di Muka senilai Rp 3.600.000 dibayar pada 1 Januari 2024 untuk jangka waktu 3 bulan.
  3. Peralatan disusutkan dengan taksiran beban penyusutan bulanan sebesar Rp 300.000.
  4. Gaji karyawan yang belum dibayar (utang gaji) untuk bulan Januari sebesar Rp 500.000.

Tugas:

  1. Buatlah Jurnal Penyesuaian (Jurnal Adjustment) per 31 Januari 2024.
  2. Hitunglah Laba (Rugi) Bersih untuk bulan Januari 2024.

Jawaban dan Pembahasan Pengantar Akuntansi 1

1. Jurnal Penyesuaian (31 Januari 2024)

No.

Tanggal

Keterangan

Ref

Debet (Dr)

Kredit (Cr)

1

31 Jan

Beban Perlengkapan

2.500.000

Perlengkapan Bengkel

2.500.000

Mencatat pemakaian perlengkapan: Rp4 jt - Rp1,5 jt = Rp2,5 jt

2

31 Jan

Beban Sewa

1.200.000

Sewa Dibayar di Muka

1.200.000

Mencatat sewa yang telah jatuh tempo: Rp3,6 jt / 3 bulan = Rp1,2 jt

3

31 Jan

Beban Penyusutan Peralatan

300.000

Akumulasi Penyusutan Peralatan

300.000

Mencatat penyusutan aset tetap bulanan

4

31 Jan

Beban Gaji

500.000

Utang Gaji

500.000

Mencatat gaji yang masih harus dibayar

TOTAL

4.500.000

4.500.000

2. Perhitungan Laba (Rugi) Bersih

Laba Bersih dihitung dengan mengurangkan total Pendapatan dengan total Beban (baik yang sudah dicatat maupun yang berasal dari penyesuaian).

Keterangan

Perhitungan

Jumlah (Rp)

Pendapatan Jasa

15.000.000

Beban-beban:

Beban Gaji (Awal: Rp3 jt + Penyesuaian: Rp0,5 jt)

3.500.000

Beban Iklan

900.000

Beban Perlengkapan (No. 1)

2.500.000

Beban Sewa (No. 2)

1.200.000

Beban Penyusutan Peralatan (No. 3)

300.000

Total Beban

8.400.000

LABA BERSIH

(Pendapatan - Beban)

6.600.000

Laba Bersih = Rp. 15.000.000 - Rp. 8.400.000 = Rp. 6.600.000


2. Soal dan Jawaban Pengantar Akuntansi 2 (Perusahaan Dagang dan HPP)

Soal: Toko "Sinar Fajar"

Toko "Sinar Fajar" menggunakan sistem Periodik untuk pencatatan persediaan. Berikut adalah sebagian data akun yang berkaitan dengan harga pokok penjualan (HPP) per 31 Desember 2024 (sebelum penyesuaian):

No. Akun

Nama Akun

Saldo (Rp)

114

Persediaan Barang Dagangan (1 Jan 2024)

45.000.000

510

Pembelian

120.000.000

511

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

8.000.000

512

Potongan Pembelian

4.000.000

513

Beban Angkut Pembelian

6.000.000

Data Penyesuaian per 31 Desember 2024:

  1. Berdasarkan perhitungan fisik (stock opname), nilai Persediaan Barang Dagangan per 31 Desember 2024 adalah Rp 52.000.000.

Tugas:

  1. Hitunglah total Harga Pokok Penjualan (HPP) Toko "Sinar Fajar" untuk tahun 2024.
  2. Buatlah Jurnal Penyesuaian untuk HPP (Metode Periodik).

Jawaban dan Pembahasan Pengantar Akuntansi 2

1. Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Perhitungan HPP dalam sistem Periodik menggunakan rumus:

HPP = (Persediaan Awal + Pembelian Bersih) - Persediaan Akhir

Keterangan

Perhitungan

Jumlah (Rp)

1. Pembelian Kotor

120.000.000

Dikurangi: Retur Pembelian dan PHP

(8.000.000)

Dikurangi: Potongan Pembelian

(4.000.000)

Pembelian Bersih

108.000.000

Ditambah: Beban Angkut Pembelian

6.000.000

Harga Pokok Pembelian

114.000.000

Ditambah: Persediaan Barang Dagangan Awal (1 Jan)

45.000.000

Barang Tersedia Dijual

159.000.000

Dikurangi: Persediaan Barang Dagangan Akhir (31 Des)

(52.000.000)

HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)

107.000.000

HPP Toko Sinar Fajar = Rp. 107.000.000

2. Jurnal Penyesuaian HPP (Metode Periodik)

Jurnal penyesuaian dalam sistem Periodik bertujuan untuk:

a. Menghapus saldo Persediaan Awal dan saldo akun-akun pembelian (Pembelian, Retur Pembelian, Potongan Pembelian, Beban Angkut Pembelian) ke akun HPP.

b. Mencatat Persediaan Akhir ke dalam akun Persediaan Barang Dagangan dan mengkreditkannya ke akun HPP.

Tanggal

Keterangan

Ref

Debet (Dr)

Kredit (Cr)

A

HPP

159.000.000

Persediaan Barang Dagangan (Awal)

45.000.000

Pembelian

120.000.000

Beban Angkut Pembelian

6.000.000

Retur Pembelian dan PHP

8.000.000

Potongan Pembelian

4.000.000

Menutup akun-akun Awal dan Pembelian ke HPP

B

Persediaan Barang Dagangan (Akhir)

52.000.000

HPP

52.000.000

Mencatat Persediaan Akhir

  • Pengecekan HPP di Buku Besar:
    • Sisi Debet HPP (dari jurnal A): Rp 159.000.000
    • Sisi Kredit HPP (dari jurnal B): Rp 52.000.000
    • Saldo Akhir HPP (Debet): Rp 107.000.000 (Sesuai dengan hasil perhitungan di poin 1).

Baca Juga:

Post a Comment

0 Comments